Kamis, 22 Januari 2015

"EARS"

Halohaiii.. lama ga nulis di Blog ini ya... kali ini aku membawa cerita kasih seorang ibu. Ya, setiap orang mungkin sudah tahu bagaimana seorang ibu memberi pengaruh yang luar biasa kepada orang lain terlebih anaknya, tapi mungkin belum banyak yang mengerti betapa hebat perjuangan seorang ibu, bahwa dalam kesibukkannya, ada perhatian dan ketulusan dalam sikapnya yang terlihat cuek. Cerita ini akan membawa kita berefleksi tentang semua itu.

Selamat membaca!

     "Sus, boleh aku melihat bayiku?" Tanya seorang ibu yang baru saja melahirkan kepada perawatnya. Bayi mungil itu telah dibalut kain saat diantar berada dalam dekapannya, dan ia membuka lipatan kain untuk melihat wajah mungil di dalamnya. Namun ia tersentak dan tak sadar air mata mulai bercucuran, mengalir deras membasahi pipinya. Dokter pun hanya bisa memalingkan wajahnya memandang keluar melalui jendela rumah sakit yang agak tinggi. Bayi itu dilahirkan tanpa daun telinga.

     Beberapa tahun berlalu dan waktupun membuktikan bahwa pendengarannya tetap normal, hanya saja.. rupanya tetap saja tampak tak lengkap.

     Suatu hari, ia menghambur ke rumah seusai pulang seolah, berlari memeluk ibunya. Sambil menghela napas, sang ibu pun mendekap hangat anaknya dan membelainya. Ia sadar, kehidupan anaknya pasti penuh dengan serangkaian kekecewaan dan keputusasaan.

     "Bu, teman lelakiku yang berbadan besar mengolok-olokku. Katanya, aku ini aneh dan sinting" Anak itu membeberkan hal - hal yang terjadi padanya pagi itu. "Kalau begitu kau harus bergaul dan juga mengasihi mereka anakku" Si Ibu menegurya, namun dengan kasih yang mendalam dihatinya.

    Waktu terus bergulir. Anak itu tumbuh besar dan dikaruniakan Tuhan ketampanan dalam ketidakberuntungannya. Ia menjadi sangat disukai teman sebayanya dan aktif berorganisasi. Ia juga pintar dan berbakat dalam musik dan sastra. Dalam sekejap anak ini, menjadi sangat populer.

     Suatu pagi, ayah anak itu menemui dokter keluarganya, berharap ada  secercah harapan untuk anaknya itu. "Saya yakin kalo saja ada pendonor, transplantasi ini pasti bisa dilakukan."kata dokter. Seulas senyuman menghiasi wajah ayah anak itu. Maka mulailah ia mencari pendonor untuk anaknya.

     Dua tahun kemudian, "Nak, sepertinya kamu perlu ke rumah sakit. Ayah dan ibu sudah menemukkan pendonor yang cocok untukmu." Kata Ayah anak itu.

     Operasi berjalan lancar, dan hadirlah anak muda ini dengan rupa yang baru. Bakatnya meningkat dengan drastis, sekolah, kuliahnya pun menjadi perjalanan kemenangan. Ia menjadi sangat berhasil hingga akhirnya ia menikah dan dipercayakan sebagai dewan dalam pemerintahan.

                                                                  ***
     "Yah, siapa manusia berhati malaikat yang sudah memberikan telinganya untukku?"sang anak mendesak ayahnya. "Ayah tak bisa memberitahukannya, anakku" kata ayah anak itu sambil menghela napas. "Tapi aku ingin tahu, yah. Setidaknya aku bisa membalas kebaikannya."
                                                                   ***
     Kepala anak itu terlihat tertunduk. Ia berada pada masa paling gelap dalam hidupnya.  Kini ia berdiri disebelah peti jenazah ibunya. Perlahan dengan lembut, ayah anak itu mengulurkan tangan dan menyibak rambut cokelat kemerahan ibunya yang tebal. Anak itu tersentak. Air mata mengalir deras. Dadanya terasa sesak. Ia tak mampu lagi berkata - kata melihat ibunya--yang tidak punya telinga.

     "Ibumu selalu bilang, Ia sangat senang untuk tidak memangkas rambutnya," Ia berbisik lirih, "Tapi tak seorang pun pernah menganggapnya kurang cantik bukan?"
                                                             
                                                                The End~

Ya, kecantikan yang sebenarnya bukan tentang penampilan fisik tapi tentang hatinya. Harta yang sesungguhnya bukanlah tentang apa yang bisa dilihat, namun sesuatu yang tak terlihat.


"Cinta sejati bukanlah sesuatu yang telah dilakukan dan dilihat orang, melahinkan sesuatu yang dilakukan dan tak terlihat orang"


Salam hebat,




Natania^^


credit to: http://www.rogerknapp.com/inspire/ears.htm/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minta saran dan komentarnya ya!